Adab, Nasehat

Kedudukan Perkataan Sahabat Nabi

sahabat nabi

Pertanyaan:
Apakah perkataan salafush shalih mutlak harus diamalkan jika riwayatnya shahih?

Jawaban:

Kedudukan Perkataan Sahabat Nabi

Tidak ada satu kaidah yang baku yang dapat diterapkan dalam menyikapi perkataan para ulama salaf. Tetapi ada kaidah-kaidah tertentu yang harus kita perhatikan, misalnya: Jika perkataan atau perbuatan seorang sahabat tidak bertentangan dengan Alquran dan hadis Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diketahui oleh mayoritas sahabat dan tidak ada seorang sahabat pun yang menentangnya. Maka kita harus dengan lapang dada dan tanpa keraguan sedikit pun menerima perkataan/perbuatan tersebut.

Tetapi, sebagian orang ada yang bersikap ghuluw (keterlaluan). Mereka berkata, “Mereka (para sahabat) adalah manusia biasa, tak berbeda dengan diri saya, jika ada seorang sahabat menghalalkan suatu perkara, maka kami pun berhak mengharamkannya.” Maka kami katakan kepada orang in: “Engkau itu siapa wahai saudaraku, bila dibandingkan dengan seorang sahabat? Sampai batas apa ilmu dan pemahamanmu terhadap Kitabullah dan hadis Rasulullah?”

Oleh karena itu, wajib bagi kita bersikap hati-hati dan tidak tertipu dengan pendapat-pendapat kita sendiri. Kita wajib menjadi seorang yang muslim salafi, yaitu dengan mengikuti Salafush Shalih, mengambil dan mengikuti perkataan dan perbuatan mereka, tidak membantah mereka, kecuali perkataan atau perbuatan sahabat tersebut jelas-jelas bertentangan dengan Alquran dan sunah.

Sumber: Fatwa-Fatwa Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Media Hidayah, 1425 H – 2004 M

Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Buku Kitab Kuning, Apa Yang Harus Dilakukan Suami Jika Istri Menolak Berhubungan, Cerita Tentang Kesabaran Seseorang, Surah Yang Dibaca Saat Hamil, Cara Mengeluarkan Air Mani Dengan Tangan, Tata Cara Berziarah

QRIS donasi Yufid

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.