RAMADHAN

Shalat Iftitah Ketika Tarawih

Pertanyaa:

bismillah.. Ustd. Sholat iftitah itu bagaimana tata caranya.bacaanya yang dibaca apa saja?

Dari: Rahma

Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah

Dari Zaid bin Kholid al-Juhani, beliau berkata:

لأرمقن صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم الليلة، «فصلى ركعتين خفيفتين، ثم صلى ركعتين طويلتين طويلتين طويلتين، ثم صلى ركعتين، وهما دون اللتين قبلهما، ثم صلى ركعتين، وهما دون اللتين قبلهما، ثم صلى ركعتين، وهما دون اللتين قبلهما، ثم صلى ركعتين وهما دون اللتين قبلهما، ثم أوتر فذلك ثلاث عشرة ركعة

“Sungguh aku akan perhatikan shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam hari: Ternyata beliau memulai dengan shalat 2 rakaat yang ringan, Kemudian beliau shalat 2 rakaat dengan bacaan yang panjang sekali, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat dengan bacaan yang lebih pendek dari rakaat sebelumnya, kemudian shalat witir 1 rakaat.” (HR. Muslim No.765).

Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذا قَامَ أحدكُم من اللَّيْل فليفتتح صلَاته بِرَكْعَتَيْنِ خفيفتين

Apabila kalian bangun untuk shalat malam, mulailah dengan shalat dua rakaat ringan.” (HR. Muslim No.768)

Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau menceritakan :

كَانَ رَسُول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذا قَامَ من اللَّيْل ليُصَلِّي افْتتح صلَاته بِرَكْعَتَيْنِ خفيفتين

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bangun untuk shalat malam, beliau mulai shalatnya dengan dua rakaat ringan.  (HR. Muslim No.767).

Apakah ini juga disyariatkan ketika taraweh?

Ketika menjelaskan tiga hadis di atas, Imam an-Nawawi menegaskan:

هَذَا دَلِيلٌ عَلَى اسْتِحْبَابِهِ لِيَنْشَطَ بِهِمَا لِمَا بَعْدَهُمَا

“Hadis-hadis di atas merupakan dalil dianjurkannya memulai shalat malam dengan dua rakaat ringan, sebagai pemanasan untuk shalat-shalat setelahnya.” (Syarh An-Nawawi, 6:54).

Yang tersurat dari keterangan Imam An-nawawi menunjukkan bahwa shalat iftitah itu hanya disyariatkan ketika shalat malam tersebut dilakukan setelah bangun tidur. Karena fungsi shalat ringan itu adalah sebagai pemanasan untuk ibadah shalat selanjutnya. Sementara jamaah tarawih di tempat kita tidak perlu semacam ini, karena dilakukan di awal waktu. Apalagi kaum muslimin sebelumnya telah melakukan shalat isya dan ba’diyah isya.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

🔍 Hukum Menelan Ludah Saat Sholat, Ajaran Syiah Di Iran, Lapad Alloh, Hujan Dalam Alquran, Materi Kultum Tentang Ramadhan, Jawaban Doa Fii Amanillah

QRIS donasi Yufid

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.