Dzikir dan Doa, FIKIH, Ibadah, RAMADHAN

Mendoakan Orang yang Memberi Buka Puasa

doa dan berdzikir

Doa untuk orang Memberi Kita Buka Puasa

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Ustadz

Saya mau bertanya, bagaimanakah doa untuk mendoakan orang yang mengundang kita untuk buka bersama atau orang yang memberi kita hidangan berbuka?

Jazakallahu khair

Dari: Edi

Jawaban:

Wa’alaikumussalam

Ketika kita tidak berbuka di rumah, seperti berbuka di masjid, atau di tempat orang lain, dan kita diberi hidangan berbuka oleh saudara muslim yang lain, maka kita dianjurkan mendoakan mereka. Sebagai wujud rasa terima kasih kita kepadanya.

Di antara doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah

Pertama,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

ALLAHUMMA ATH’IM MAN ATH’AMA-NII WAS-QI MAN SAQAA-NII

Ya Allah, berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minum orang yang memberi aku minuman.

Hadis selengkapnya:

Dari Al-Miqdad radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

أَقْبَلْتُ أَنَا وَصَاحِبَانِ لِي، وَقَدْ ذَهَبَتْ أَسْمَاعُنَا وَأَبْصَارُنَا مَنَ الجَهْدِ، فَأَتَيْنَا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم

Saya datang ke Madinah bersama dua temanku. Sementara pendengaran dan penglihatan kami mulai terganggu karena sangat lapar dan kehausan, kemudian kami mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dst.

Dalam hadis tersebut dinyatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

“Ya Allah, berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minum orang yang memberi aku minuman.” (HR. Muslim, No.2055).

Kedua,

اللَّهُمَّ بَارِك لَهُم فِيمَا رَزَقْـــتَهُم وَاغْفِرْ لَهُم وَارحَمْهُم

ALLAHUMMA BAARIK LAHUM FII-MAA RAZAQTAHUM, WAGH-FIR LAHUM, WAR-HAM-HUM

Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni mereka dan berikanlah rahmat kepada mereka.

Hadis selengkapnya:

Dari Abdullah bin Busr radhiallahu ‘anhu, beliau bercerita:

نَزَلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى أَبِي، قَالَ: فَقَرَّبْنَا إِلَيْهِ طَعَاماً وَوَطْبَةً [أي حيساً، وهو مكوَّن من التمر والأَقِط والسَّمن] ، فَأَكَلَ مِنْهَا، ثُمَّ أُتِيَ بِتَمْرٍ فَكَانَ يَأْكُلُهُ وَيُلْقِي النَّوَى بَيْنَ إِصْبِعَيْهِ وَيَجْمَعُ السَّبَابَةَ وَالوُسْطَى، ثُمَّ أُتِيَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَهُ، ثُمَّ نَاوَلَهُ الَّذِي عَنْ يَمِينِهِ، قَالَ: فَقَالَ أَبِي وَأَخَذَ بِلِجَامِ دَابَّتِهِ: ادْعُ اللهَ لَنَا. فَقَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah singgah di rumah bapakku maka kami suguhkan kepada beliau makanan dan adonan kurma gandum. Beliau pun memakannya. Kemudian disuguhkan kurma kering, beliau pun memakannya dan membuang biji dengan dua jari, telunjuk dan tengah. Kemudian disuguhkan minuman dan beliau meminumnya. Setelah itu, beliau berikan ke samping kanannya. (setelah hendak pergi), ayahku memohon kepada beliau sambil memegang kekang tunggangan beliau: Berdoalah kepada Allah untuk kami. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan: ALLAHUMMA BAARIK LAHUM FII-MAA RAZAQTAHUM… (HR. Muslim 2042).

Dua doa di atas, berlaku umum, untuk setiap kejadian ketika kita diberi makanan orang lain. Baik ketika sedang puasa maupun di luar waktu puasa.

Ketiga,

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْكُمُ الْمَلائِكَةُ

AFTHARA ‘NDAKUMUS-SHOOIMUUN, WA AKALA THA’AAMAKUMUL ABRAAR, WA NAZALAT ‘ALAIKUMUL MALAAIKAH

Orang-orang yang puasa berbuka di tempatmu, orang-orang baik makan hidanganmu, dan para malaikat turun kepadamu

Hadis Selengkapnya:

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

أَنَّ النَبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَاءَ إِلَى سَعْدِ بنِ عُبَادَةَ، فَجَاءَ بِخُبْزٍ وَزَيْتٍ فَأَكَلَ، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ” أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkunjung ke rumah Sa’d bin Ubadah, lalu disuguhkan kepada beliau roti dan minyak zaitun, beliaupun memakannya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: AFTHARA ‘NDAKUMUS-SHOOIMUUN….
(HR. Abu Daud 3854, Ibnu Majah 1747, Ad-Darimi dalam sunannya 1813, dan sanadnya dinilai shahih oleh Husain Salim Ad-Darani dalam tahqiq untuk sunan Ad-Darimi).

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

🔍 Kembali Ke Fitri, Sejarah Masjid Qiblatain, Pertanyaan Tentang Menuntut Ilmu Dalam Islam, Talak 3 Adalah, Khitan Perempuan Dewasa

QRIS donasi Yufid

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.