Dzikir dan Doa, FIKIH, Ibadah

Doa Syukur

doa syukur

Doa Syukur

Pertanyaan:

Ustadz, saya ingin tahu doa bersyukur atas nikmat Allah yang shahih apa? besarta teks arab dan terjemahan indonesianya? agar bisa saya amalkan setiap selesai sholat

Dari: Ely

Jawaban:

Pertama, sebelum memahami doa syukur, terlebih dahulu kita memahami hakekat syukur.

Syukur secara bahasa bermakna zaiyadah [arab: الزيادة], yang artinya bertambah. Ada istilah: Dabah Syakur [arab: دابة شكور] artinya binatang yang mudah gemuk, meskipun makanan yang diberikan tidak banyak. (Asas Al-Balaghah, 1/246)

Sedangkan secara istilah, syukur didefinisikan,

الثناء على المحسن بما أعطاك وأولاك

Memuji orang telah berbuat baik, terhadap apa yang telah dia berikan kepadamu.

Sementara Al-Askari mendefinisikan syukur,

الاعتراف بالنعمة على جهة التعظيم للمنعم

Mengakui nikmat dengan bentuk mengagungkan dzat yang memberi nikmat. (Al-Furuq Al-Lughawiyah, 301).

Seseorang dianggap telah bersyukur kepada Allah ketika dia menyadari, mengakui bahwa apa yang dia miliki murni pemberian Allah, dan bukan karena usahanya semata. Dia nampakkan nikmat itu sebagai karunia dari Allah dan tidak menyembunyikannya.

Lawan syukur adalah kufur nikmat. Ketika seseorang melupakan, menyembunyikan, merasa tidak mengakui itu pemberian dari Allah, maka dia telah kufur nikmat. Ar-Raghib Al-Asfahani mengatakan tentang syukur,

الشكر تصور النعمة وإظهارها…، ويضاده الكفر وهو نسيان النعمة وسترها

Syukur menyadari dan menampakkan nikmat (sebagai pemberian Allah)…, kebalikannya adalah kufur, melupakan nikmat dan menutup-nutupinya. (Mufradat Gharib Al-Quran, 265)

Berdasarkan keterangan di atas, sejatinya syukur lebih pada amal hati. Sementara ucapan lisan dan amal perbuatan adalah perwujudan syukur yang terdapat pada hati seorang hamba. Kalimat inti dalam syukur adalah memuji dzat yang telah memberi nikmat.

Kedua, doa syukur

Pada keterangan di atas, inti syukur adalah pengakuan hati bahwa apa yang kita miliki murni pemberian Allah. Karena itu, doa syukur yang kami pahami dari Al-Quran dan sunah, ungkapannya berbeda-beda, sesuai konteks yang disyukuri. Semuanya doa syukur, bisa kita amalkan sebagai bentuk syukur terhadap nikmat yang kita miliki.

Diantara doa syukur yang diajarkan dalam Al-Quran,

Doa syukur Nabi Ibrahim ‘alaihis shalatu was salam, setelah doanya memohon keturunan yang shaleh dikabulkan oleh Allah,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tuaku: Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa. (QS. Ibrahim: 39)

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihis shalatu was salam, ketika beliau mendengar obrolan semut, beliau memohon agar selalu diarahkan untuk menjadi hamba yang bersyukur,

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. (QS. An-Naml: 19)

Allah juga mengajarkan kepada kita doa syukur dalam Al-Quran,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Al-Ahqaf: 15)

Ulama berbeda pendapat tentang sasaran yang disebutkan dalam ayat ini. Berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas, ayat ini turun terkait Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Beliau masuk islam di usia 38 tahun, dan setelah berusia 40 th, beliau memanjatkan doa dia atas. Kemudian Allah mengabulkan doanya, sehingga semua orang tuanya dan anaknya masuk islam, baik laki-laki maupun perempuan. (Zadul Masir, 4/107)

Dalam hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa syukur bersamaan dengan konteks nikmat yang sedang kita hadapi.

Syukur setelah bangun tidur,

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku setelah Dia mematikan aku, dan hanya kepadanya kebangkitan makhluk.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syukur ketika mengenakan pakaian,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي، وَلَا قُوَّةٍ

Segala puji bagi Allah yang telah memberi aku pakaian ini, dan menjadikannya sebagai rizki tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Abu Daud dan dihasankan Al-Albani)

Dalam lanjutan hadis dinyatakan, “Siapa yang membaca doa ini maka akan diampuni dosanya yang telah lewat.”

Syukur seusai makan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

Segala puji bagi Allah yang telah memberi aku makanan ini, dan menjadikannya sebagai rizki tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Abu Daud dan dihasankan Al-Albani)

Dalam lanjutan hadis dinyatakan, “Siapa yang membaca doa ini maka akan diampuni dosanya yang telah lewat.”

Bacaan Syukur ketika mendengar sesuatu yang menggembirakan,

Bacaan syukur ini, bisa anda lantunkan dalam setiap keadaan ketika anda mendengar kabar gembira atau mendapatkan sesuatu yang menggembirakan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Segala puji bagi Allah, dimana dengan nikmatnya kebaikan menjadi sempurna.

Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila melihat sesuatu yang beliau sukai, beliau membaca kalimat di atas.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan Al-Albani)

Doa Syukur Pagi dan Sore

Doa syukur ini dianjurkan untuk dibaca setiap pagi (setelah subuh sampai terbit matahari) dan sore.

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ، وَلَكَ الشُّكْرُ

ALLAHUMMA MAA ASHBAHA BII MIN NI’MATIN WA MIN-KA WAHDAK LAA SYARIIKA LAK, FA LAKAL HAMDU WA LAKAS-SYUKRU

Ya Allah! Nikmat yang kuterima atau yang diterima oleh seseorang di antara makhlukMu di pagi ini, semuanya adalah dariMu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Karena itu, hanya bagiMu segala puji dan hanya kepadaMu rasa syukur (dari seluruh makhluk-Mu).

Keutamaan:

Disebutkan dalam hadis dari Abdullah bin Ghannam Al Bayadli radliallahu ‘anhu, bahwa orang yang di pagi hari membaca: Allahumma maa ash-baha bii min ni’matin…berarti dia telah memanjatkan syukurnya pada hari tersebut. (HR. Abu Daud & Ibn Sunni dan sanadnya dihasankan Syaikh Ibn Baz dalam Tuhfatul Ahyar)

Allahu a’lam

Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

Artikel ini didukung oleh:

Anda juga dapat menjadi sponsor di video dan website dakwah di Yufid.com Network, silakan hubungi: [email protected] untuk menjadi sponsor.

🔍 Soal Pertanyaan Tentang Zakat, Buah Khuldi Menurut Islam, Hukum Memakai Softlens Saat Puasa, Doa Istisqa, Hukum Puasa Arafah, Cara Sholat Tahajud Sendiri

QRIS donasi Yufid

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.