AQIDAH

Di Surga tidak Ada Matahari dan Bulan?

matahari dan bulan wallpaper

Ilustrasi: matahari dan bulan wallpaper

Matahari dan Bulan di Surga?

Benarkah di surga tidak ada matahari dan bulan? Seperti yang disebutkan di surat al-Insan ayat 13. Sy pernah mendengar ini dr seorang ustad… mohon penjelasan…

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Kita mengimani firman Allah sebagaimana yang Dia nyatakan dalam al-Quran,

مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا

“Di dalam surga mereka duduk bertelekan di atas dipan, di dalamnya mereka tidak merasakan matahari dan tidak pula zamharir.” (QS. al-Insan: 13)

Penjelasan ahli tafsir,

[1] Keterangan Ibnul Jauzi,

قوله تعالى : { لاَ يرَوْنَ فيها شمساً } فيُؤذيهم حَرُّها { ولا زمهريراً } وهو البرد الشديد . والمعنى : لا يجدون فيها الحَرَّ والبرد . وحكي عن ثعلب أنه قال : الزمهرير : القمر، أي : لم يطلع القمر .

Firman Allah, (yang artinya) “di dalamnya mereka tidak merasakan matahari” sehingga mereka terganggu dengan teriknya matahari. Dan tidak merasakan zamharir, yaitu cuaca dingin yang kuat. Maknanya, mereka tidak merasakan panas dan dingin. Sementara Ibnu Tsa’lab menyebutkan bahwa Zamharir maknanya adalah bulan. Sehingga maksud ayat, tidak terlihat bulan. (Tafsir Zadul Masir, Ibnul Jauzi, 6/104).

[2] Keterangan Ibnu Katsir,

أي: ليس عندهم حَرّ مزعج، ولا برد مؤلم، بل هي مزاج واحد دائم سَرْمَدْيّ

Artinya mereka tidak mengalami kepanasan yang terik dan dingin yang berat. Namun tergabung menjadi satu, teru seperti itu selamanya. (Tafsir Ibnu Katsir, 8/290).

Makna zamharir, dipahami banyak ulama tafsir dengan cuaca sangat dingin. Diantara dalil yang mendukung makna ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

قَالَتِ النَّارُ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا فَأْذَنْ لِى أَتَنَفَّسْ. فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ بَرْدٍ أَوْ زَمْهَرِيرٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ وَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ حَرٍّ أَوْ حَرُورٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ

Neraka mengadu, ‘Ya Rabbi, kami antara satu dengan yang lain saling memakan, maka izinkan aku untuk menghembuskan nafasku.’ Lalu Allah izinkan untuk bernafas dua kali. Nafas ketika musim dingin dan nafas ketika musim panas. Cuaca dingin atau zamharir yang kalian jumpai, itu dari nafasnya jahanam. Sementara kondisi panas terik yang kalian jumpai, itu dari nafasnya jahanam. (HR. Muslim 1434).

Dalam hadis di atas ada penyebutan zamharir sebagai kesamaan dari cuaca dingin.

Sehingga kita mengimani seperti yang Allah beritakan. Dan ayat di atas dipahami kebanyakan ahli tafsir sebagai kenikmatan surga dalam bentuk mereka tidak kepanasan dan tidak kedinginan. Apakah di surga ada matahari dan bulan? Allahu a’lam kami tidak tahu pernyataan yang menegaskan itu…

Wal ilmu ‘indallah…

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK

🔍 Hantu Menurut Islam, Qaul Qadim Dan Qaul Jadid, Ukuran 1 Mud, Dajjal Keluar Dari Mana, Doa Mengembalikan Barang Yang Hilang, Surat Al Kahfi Berapa Ayat

QRIS donasi Yufid