Puasa Asyura yang Perlu Kita Tahu
Memasuki tahun baru hijriyah tentu tidak lepas dengan bulan pertama Muharram. Didalam bulan Muharram ada sebuah amalan yang banyak dilakukan kaum muslimin yaitu Puasa Asyura. Karena sangat istimewanya peristiwa ini, tentu saja mereka membutuhkan informasi-informasi shahih seputar puasa Asyura.
Begitu spesialnya hari Asyura, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk berpuasa sunnah. Dari Ibnu Abbbas Radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ. يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Saya belum pernah melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perhatian terhadap puasa di satu hari yang beliau istimewakan, melebihi hari asyura, dan puasa di bulan ini, yaitu Ramadhan. (HR. Ahmad 3539 & Bukhari 2006)
Baik, pembaca yang budiman berikut ini artikel-artikel seputar Puasa Asyura:
1. Sejarah Puasa Asyura
Ternyata perintah puasa Asyura mempunyai periode sejarah. Sebelumnya puasa Asyura dilakukan oleh kaum musyrikin mekah, dan Nabipun ikut berpuasa. Kemudian ketika beliau dan kaum muslimin hijrah ke Madinah, Nabipun mendapati kaum Yahudi berpuasa, dan pada waktu itu puasa asyura hukumnya wajib sebelum adanya perintah puasa Ramadhan. Kemudian turun perintah wajibnya puasa Ramadhan, maka puasa Asyura menjadi sunnah (anjuran). Lalu ketika menjelang akhir hayat Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Artikel lebih lengkap bisa Anda baca:Sejarah Puasa Asyura Bulan Muharram
2. Tingkatan Puasa Asyura dan Hukum Puasa Pada Tanggal 9, 10, 11 Muharram
Beberapa ulama menjelaskan cara puasa sunnah dibulan Muharram. Ibnul Qayyim rahimahullah berpendapat bahwasanya diperintahkan puasa pada tanggal 9, 10, 11 Muharram. Namun sebagian ulama mengingkari hukum puasa pada tanggal 11 muharram, sehingga yang ulama lainnya hanya membolehkan puasa pada Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram). Lalu bagaimanakah pendapat yang tepat dalam masalah ini? Baca:Tiga Tingkatan Puasa Asyura
3. Adakah Nabi Memerintahkan Menyantuni Anak Yatim di Hari Asyura?
Pembaca budiman, sebagian masyarakat melakukan amalan ini karena termotivasi oleh sebuah riwayat dalam kitab tanbihul ghafilin:
من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.
Namun dalam kenyataannya riwayat tersebut palsu, bahkan sebagian ulama hadis mengatakan ada perawi yang tertuduh berdusta. Simak artikel lengkapnya di: Benarkah Nabi Memerintahkan Menyantuni Anak Yatim di Hari Asyura?
4. Hari Asyura dan Tragedi Karbala
Bertepatan pada tanggal 10 Muharram cucu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Husein radhiallahu ‘anhu, syahid di Karbala. Setelah meninggalnya beliau, muncul kelompok sesat yaitu Syiah dan Nashibah.
Bahkan sejarah meninggalnya Husein radhiallahu ‘anhu dipelintir oleh kaum syiah, sehingga kaum muslimin tertipu dengan propagannya. Dan artikel ini wajib Anda baca untuk mengetahui sejarah Tragedi Karbala yang shahih: Tragedi Karbala di Hari Asyura
5. Sedih Tidak Bisa Puasa Asyura Karena Sedang Haid
Setiap muslimah yang taat beragama tentu akan bersedih ketika dia tidak mampu beribadah karena terhalang kodratnya. Siklus datang bulan, yang terkadang tidak bisa dikendalikan.
Namun tahukah anda, sejatinya di sana ada amal hati yang memberi peluang bagi muslimah untuk mendulang pahala. Amal itu adalah ridha terhadap ketetapan Allah. Ketika anda merasa sedih karena terhalang untuk bisa menjalani ibadah bersama yang lain, kemudian anda bersabar dan ridha terhadap apa yang Allah tetapkan, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal anda. Bagaimanakah tinjauan syar’i permasalahan ini? Simak lebih lengkap pada artikel: Wanita Haid, Tetap Dapat Pahala Puasa Asyura
Demikian kumpulan artikel seputar puasa Asyura, semoga bermanfaat.
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
- KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989
Gunakan yufid.com mesin pencarian Islam, jangan sampai Anda tersesat di google
📝📝
🌐 https://konsultasisyariah.com/
✅ https://telegram.me/KonsultasiSyariah
🌐 Twitter: https://twitter.com/Kons_Syariah
📱Download aplikasi KonsultasiSyariah di Android https://goo.gl/Jja8Ee
🔍 Tidur Menghadap Kiblat, Malaikat Maut Mencabut Nyawanya Sendiri, Hak Istri Terhadap Harta Suami, Sholat Sunnah Isyroq, Hukum Istri Tidak Mencintai Suami, Peta Iran