Mari bersama untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Sholat

Makmum Masbuk Sementara Imam Kelebihan Rakaat, Haruskah Makmum menambah Rakaat?

Makmum Masbuk Sementara Imam Kelebihan Rakaat, Haruskah Makmum menambah Rakaat?

Pertanyaan:

Bismillah. Ketika sholat masbuk tertinggal satu rokaat kemudian imam kelebihan dalam rokaat sholat seharusnya 4 rokaat menjadi 5 rokaat kemudian saya mengikuti gerakan imam, apakah saya harus sujud sahwi?

Syukron wa jazakalloh khoiron.

Jawaban:

Bismillah. Alhamdulillahi wasshaatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du;

Haruskah menambah rakaat?

Dalam masalah ini Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin –Semoga Allah merahmati beliau- pernah ditanya:

لو صلى الإمام خمسا ودخل معه شخص في الثانية فهل يسلم مع الإمام أو يأتي بركعة؟

Sekiranya imam shalat 5 rakaat dan seorang masbuk masuk pada rakaat kedua, Apakah dia salam bersama imam atau harus menambah satu rakaat lagi?

Beliau menjawab:

اختلف العلماء في هذه المسألة، فرأى بعض العلماء أنه إذا سلم الإمام الذي صلى خمسا فإنه يجب على المسبوق أن يأتي بركعة فيكون قد صلى خمسا كما صلى إمامه خمسا، والدليل قول النبى صلى الله عليه وسلم ((ما أدركتم فصلوا، وما فاتكم فأتموا)) . قالوا فهذا الرجل فاته ركعة فيجب أن يأتي بها.

Dalam masalah ini para ulama berbeda pendapat. Sebagian mereka berpendapat bahwa ketika imam yang shalat 5 rakaat mengucapkan salam maka wajib atas makmum masbuk untuk menambah satu rakaat lagi sehingga dia shalat 5 rakaat seperti imamnya shalat 5 rakaat. Dan dalilnya adalah Sabda Nabi ﷺ : “Apa yang kalian dapati maka shalatlah dan apa yang kalian luput darinya maka sempurnakanlah.” Mereka berkata: orang ini (yang masbuk) telah luput darinya satu rakaat maka wajib baginya untuk mengerjakannya.

Kemudian beliau melanjutkan:

ولكن القول الراجح: أنه لا يجوز له أن يأتي بركعة خامسة بل يسلم مع الإمام في هذه الحال، لأن الإمام أتى بالخامسة معذورا، وأما هذا فلا عذر له بعد أن علم أنه صلى أربعا فلا يحل له أن يزيد في الصلاة. وأما الجواب عن قول النبي صلى الله عليه وسلم: ((ما فاتكم فأتموا)) فإن قوله ((فأتموا)) يدل على أن هذا الذي فاته نقصت به صلاته وهو إذا صلى مع الإمام أربعا لم تنقص صلاته هذا هو الجواب عن هذا الحديث والله اعلم.

Akan tetapi pendapat yang rajih (lebih kuat) adalah: bahwa tidak boleh baginya untuk mengerjakan rakaat kelima. Hendaknya ia salam bersama imam dalam keadaan ini, karena imam mengerjakan rakaat kelima karena udzur (tidak sengaja). Dan adapun orang ini maka tidak ada udzur baginya ketika mengetahui bahwa ia telah shalat 4 rakaat. Jadi, tidaklah boleh baginya untuk menambah dalam shalatnya. Adapun menjawab (pendalilan) dari sabda Nabi ﷺ : “Apa yang luput darimu maka sempurnakanlah.” Maka sabda beliau – ﷺ – : “Maka sempurnakanlah.” Menunjukkan bahwa ini (bagian shalat) yang ia luput darinya menjadi sebab adanya kekurangan pada shalatnya. Dan dia apabila telah shalat bersama imam 4 rakaat maka tidak terdapat kekurangan pada shalatnya. Inilah jawaban tentang hadits ini. Wallahu a’lam. (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin: 14/21)

Berdasarkan jawaban syaikh diatas hendaknya dia salam bersama imam dan tidak boleh menambah rakaat yang kelima karena hal itu akan menambah shalatnya melebihi rakaat yang disyariatkan.

Apakah harus sujud sahwi?

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ، فَإِذَا رَكَعَ، فَارْكَعُوا، وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ، وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا، وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا، فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ

“Sesungguhnya tidaklah dijadikan adanya imam kecuali untuk diikuti. Maka janganlah kalian menyelisihinya. apabila ia ruku’ maka ruku’lah. Apabila ia mengucapkan: Sami’allahu liman hamidah, maka ucapkan: Rabbana lakal hamdu. Apabila ia sujud maka sujudlah. Dan apabila sholat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk pula.” (HR. Bukhari: 722 dan Muslim: 411)

Berdasarkan keumumam hadits diatas, apabila imam melakukan kesalahan yang mengharuskan sujud sahwi maka wajib atas makmum untuk mengikutinya, baik dilakukan sebelum salam ataupun sesudahnya. Ini bagi makmum yang tidak masbuk.

Adapun bagi makmum masbuk yaitu yang tertinggal satu rakaat atau lebih maka ada dua keadaan:

Pertama; kesalahan yang mengharuskan imam sujud sahwi terjadi sebelum makmum masbuk masuk shalat bersamanya. Seperti imam tersalah pada rakaat pertama dan makmum masbuk masuk shalat pada rakaat kedua.

Dalam keadaan ini apabila imam sujud sahwi sebelum salam maka makmum masbuk harus mengikutinya kemudian menyempurnakan shalatnya dan tidak sujud kembali.

Jika imam sujud sahwi setelah salam maka makmum masbuk tidak mengikutinya dan tidak pula sujud diakhir shalatnya. Karena kesalahan imam terjadi sebelum ia masuk shalat bersamanya, maka hukum sujud sahwi tidak menyertainya.

Adapun alasan makmum masbuk tidak mengikuti imam sujud sahwi setelah salam yaitu karena dalam keadaan ini tidak munkin mengikuti imam kecuali dengan salam dan makmum masbuk tidak boleh salam kecuali setelah selesai dari shalatnya.

Kedua: Jika kesalahannya setelah ia masuk dalam shalat maka perinciannya sebagai berikut;

Jika imam sujud sahwi sebelum salam maka wajib baginya mengikuti imam sujud kemudian menyempurnakan shalatnya lalu sujud sahwi kembali sebelum salam. karena sujudnya bersama imam ketika itu terjadi tidak pada tempatnya, sujud sahwi tidaklah dikerjakan ditengah-tengah shalat, melainkan diakhir shalat. Hanya saja dalam keadaan ini sujud bersama imam dalam rangka mengikuti imam semata.

Dan apabila imam sujud sahwi setelah salam maka makmum yang masbuk tidak ikut sujud. Hendaknya dia berdiri untuk menyempurnakan shalatnya kemudian salam, lalu sujud sahwi dan salam kembali. (Majmu’ fatawa Ibnu Utsaimin: 14/25)

Contoh: seorang masbuk mendapati imam pada rakaat terakhir lalu imam tersalah yang mengharuskan sujud sahwi setelah salam. Maka ketika imam salam dia berdiri untuk menyempurnakan rakaat yang tertinggal dan tidak sujud bersama imamnya. Setelah menyempurnakan shalatnya dan salam, kemudian ia sujud sahwi lalu salam kembali. (Lihat: Risalah sujud sahwi syaikh Ibnu Utsaimin)

Maka jika seorang masbuk pada rakaat kedua dan imam shalat lima rakaat seperti dalam kasus yang disebutkan diatas (didalam pertanyaan) maka wajib baginya untuk sujud sahwi bersama imam karena kesalahan imam terjadi setelah ia masuk dalam shalat bersamanya.

Kesimpulan:

Dalam kasus yang ditanyakan maka hendaknya dia salam serta sujud sahwi bersama imamnya dan tidak menambah rakaat lagi karena rakaat tambahan tersebut terhitung baginya.

Demikian, semoga Allah selalu menambahkan ilmu kepada kita dan memberikan taufiqNya.

Wallahu Ta’ala a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Idwan Cahyana, Lc.

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
  • KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

🔍 Doa Untuk Anak Yang Baru Lahir Salafi, Cara Mengislamkan Jin Qorin, Kencing Onta, Extension Bulu Mata Dalam Islam, Tata Cara Tunangan Dalam Islam, Orang Yang Beruntung Di Mata Allah

Visited 166 times, 2 visit(s) today

QRIS donasi Yufid