AQIDAH

Proses Penduduk Surga Digiring Menuju Surga

proses masuk surga

Ilustrasi taman @unsplash

Proses Penduduk Surga Digiring Menuju Surga

Ust, kami tertarik dg khutbah yg ust Ahmad Anshori sampaikan jumat kmrn di masjid Al Asri, Pogung, Jogja. Ttg proses penggiringan penduduk surga ke surga. Mhn diperjelas lg ust dg tulisan spy kami bs mengulang dan mengetahui dalilnya dg jelas…

Jazakallah khoiro

Hamba Allah, di Jogja.

Jawaban:

Bismillah wal hamdulillah, was sholaatu was salam ‘ala rasulillah waba’du.

Setelah penduduk surga nanti menjalani persidangan di Qonthoroh, yang tujuannya membersihkan mereka sebersih-bersihnya dari sekecil apapun dosa atau kezaliman, mereka setelah itu akan melanjutkan perjalanan menuju surga.

Mereka berjalan bersama-sama. Namun setiap orang akan bergabung dengan rombongan orang yang sejenis amal kebaikannya. Seperti orang-orang berilmu akan bersama orang berilmu, yang ahli dalam jihad akan bersama dengan mereka yang ahli jihad, ahli sedekah berjalan bersama ahli sedekah dst. Penduduk surga nanti akan terbagi menjadi rombongan-rombongan, sesuai amal mereka. Dan mereka juga akan masuk ke surga melalui pintu-pintu surga, sesuai amal mereka.

Benar kata Rasulullah Shallahu’alaihi wassalam bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari mereka” (HR. Abu Daud. Status hadis Shahih)

Berjalan bersama-sama, menuju surga Allah, tentu sangat indah. Semakin menambah kenikmatan mereka. Karena Allah maha tahu fitrah manusia, yang tergolong makhluk sosial, suka bergaul dengan orang lain. Hal ini memberi pesan kepada kita, untuk peduli dengan surga keluarganya, temannya dan orang lain. Dalam masalah surga, tidak boleh seorang egois, hanya ingin sendirian masuk surga. Betapa semakin indah dan syahdu suasana ketika itu, saat kita berjalan Bersama menuju surga bersama ayah kita, ibu kita, anak-anak dan cucu-cucu kita, bertemu lagi dengan para sahabat kita, sungguh amat indah.

Allah ta’ala mengajarkan prinsip ini,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّـهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim :6)

Allah mengabarkan bagaimana proses perjalan penduduk surga ke surga nanti,

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (zumaro). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. (QS. Az-Zumar : 73)

Imam Ibnu Katsir menerangkan makna Zumaro,

جماعة بعد جماعة، المقربون، ثم الأبرار، ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم، كل طائفة مع من يناسبهم، الأنبياء والصديقون مع أشكالهم…

Berombong-rombongan. Para Muqorrobun (orang-orang yang dekat kepada Allah) kemudian Abror (orang-orang yang baik) kemudian rombongan berikutnya. Masing-masing masuk dalam rombongan yang sejenis amalannya. Para Nabi para Sidiqun akan Bersama yang sejenis mereka…

Naik Kendaraan

Penduduk surga adalah para tamu Allah yang sangat spesial. Akankah Allah biarkan mereka berjalan lelah dari Qontoroh menuju pintu surga yang masih cukup jauh? Tentu tidak. Saat anda menjadi tamu kenegaraan seorang presiden atau raja, akankah ia membiarkan anda jalan kaki, berlelah-letih untuk menemui acaranya? Tentu tidak! Anda akan difasilitasi transportasi yang nyaman; pesawat dengan kursi VIP nya, dan akomodasi penginapan di hotel sangat nyaman. Maka tak mungkin Raja semesta alam membiarkan para tamunya kelak berlelah-letih jalan kaki ke surga. Mereka akan mendapatkan pelayanan yang luar biasa berkesan dan nikmat. Mereka akan dibawa menuju surga dengan penuh penghormatan dan kasih sayang.

Allah ta’ala mengabarkan bahwa penduduk surga adalah tamuNya yang istimewa,

يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَـٰنِ وَفْدًا

(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai tamu yang terhormat. (QS. Maryam : 85)

Ibnu Abbas menafsirkan makna “seabagai tamu yang terhormat”,

وَفْدًا ركبانًا؛

Maksudnya adalah naik kendaraan.

Nu’man bin Sa’id bercerita, “Kami pernah duduk mengobrol Bersama Ali radhiyallahu’anhu, lalu beliau membaca ayat ini,

يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَـٰنِ وَفْدًا

(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai tamu yang terhormat. (QS. Maryam : 85)

Kemudian beliau menjelaskan,

لا والله ما على أرجلهم يحشرون، ولا يحشر الوفد على أرجلهم، كلمة: وفد، وسوق الوفد، وإكرام الوفد، لا يكون بأن يتركون يمشون على أرجلهم، قال: ولكن بنوق لم ير الخلائق مثلها، عليها رحائل من ذهب، فيركبون عليها حتى يضربوا أبواب الجنة

Demi Allah, mereka tidak dibawa menuju surga berjalan kaki begitu saja. Tidak akan pernah tamu terhormat dibawa berjalan kaki. Kata wafdu/tamu mulia, maksudnya mereka dibawa ke surga layaknya tamu yang mulia, mendapat penghormatan layaknya tamu terhormat. Dan mereka tidak akan dibiarkan berjalan kaki.

Ali melanjutkan, “Akan tetapi mereka akan dibawa menuju surga dengan kendaraan yang belum pernah dilihat oleh sesuatu makhluk pun. Disiapkan kendaran dari emas, lalu mereka tunggangi, sampai mereka tiba di pintu surga.

(Riwayat : Ahmad 1332, Al Hakim 3425)

Subhanallah betapa indahnya perjalanan menuju surga…

Aroma Surga Tercium dari Kejauhan

Menuju surga, mereka sangat menikmati perjalanan. Mereka dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan menyejukkan, yang akan membuat mereka makin rindu dengan surga. Diantaranya, aroma surga yang semerbak wangi, tercium dari kejauhan.

Nabi shallallahualaihi wa sallam menceritakan,

وإن ريحها توجد من مسيرة أربعين عاماً

Sungguh aroma surga itu dapat tercium mulai dari perjalanan empat puluh tahun. (HR. Bukhori)

Bahkan dalam hadis yang lain dijelaskan,

وريحها يوجد من مسيرة سبعين عاماً

Aroma surga dapat tercium sejak perjalanan tujuh puluh tahun. (HR. Nasa-i)

Bisa dibayangkan betapa semakin memuncaknya kerinduan penduduk surga nanti saat berjalan menuju surga. Dari kejauhan, mereka dapat mencium aroma surga. Karena aroma, akan memunculkan kerinduan.

Semoga kita termasuk yang merasakan kejadian indah ini…

Demikian..

Wallahua’lam bis showab.

__

Tulisan ini, kami sarikan dari ceramah ilmiyah yang disampaikan oleh Syekh Sholih Al Munajjid (pengasuh situs IslamQa), yang berjudul : Awwalu Masyahid Al Jannah (Pemandangan Pertama di Surga).

***

Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk AndroidDownload Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
  • KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

🔍 Rahasia Surat Jin, Cara Berhubungan Saat Istri Haid, Hukum Puasa 1 Suro, Menelan Dahak Saat Puasa, Doa Tahajjud, Ciri Ciri Kesurupan

QRIS donasi Yufid