Mari bersama untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Dzikir dan Doa, FIKIH, Ibadah, PERTANYAAN PEMBACA

Bagaimana Cara Bershalawat yang Benar?

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ustadz.

(Terdapat) bunyi hadis (yang) kurang lebih seperti berikut:

1. Termasuk orang yang kikir, yaitu jika disebutkan namaku, ia tidak bersalawat untukku.
2. Jika engkau bersalawat kepadaku sekali maka engkau mendapatkan 10 kali lipatnya. (Mohon dikoreksi jika saya salah).
3. Bersalawat 10 kali (pada) pagi (hari) dan 10 kali (pada) petang (hari), maka ia berhak mendapatkan syafaatku di akhirat.

Ustadz, nama nabi yang manakah yang (jika nama tersebut) dibacakan (oleh) seseorang maka kita harus bersalawat? Bagaimana cara bersalawatnya? Bagaimana lafal bacaan salawat yang paling singkat dan yang paling sempurna?

Jazakumullahu khairan katsira (semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak).

Herbono Utomo.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Pertama: Nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ketika nama tersebut disebut maka kita dianjurkan untuk membaca salawat, adalah semua nama dan gelar beliau, termasuk kun-yah beliau (nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”). Seperti: Nabi, Rasul, Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim (kun-yah beliau), Nabiyullah, atau yang lainnya.

Kedua: Cara salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi wajib atau sunnah, di antaranya:

a. Ketika tasyahud akhir: wajib untuk bersalawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama.
c. Ketika hari Jumat: dianjurkan memperbanyak salawat.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bersalawat.
e. Ketika berdoa: dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat.

Ketiga: Lafal salawat, yang paling ringkas dan sesuai sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu ‘anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ'”

Keterangan:
a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”.
b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat.

Allahu a’lam.

Dijawab Dewan Pembina Konsultasi Syariah.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Tempat Sai, Arti Wara, Dosa Selingkuh Dengan Istri Orang, Buku Panduan Solat, Shampo Anjing, Sejarah Valentain

Visited 175 times, 3 visit(s) today

QRIS donasi Yufid