Mari bersama untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

AQIDAH, Bid'ah, Firqoh

Rebo Wekasan dan Tahun Baru

tahun baru rebo wekasan

Tahun Baru Bertepatan dengan Rebo Wekasan

Bismillah, Allahumma yassir wa a’in

Isu tahun baru di rebo wekasan mulai santer di dunia maya. Berbagai macam mitos turut menyemarakkan kaehadiran tahun baru kali ini. Bahkan sudah ada yang meramalkan dengan adanya kecelakaan. Karena rebo wekasan menjadi hari paling ditakutkan oleh sebagian golongan yang begitu gandrung dengan klenik dan ramalan.

Ada Apa dengan Rebo Wekasan

Rebo Wekasan (rebo pungkasan) dalam bahasa Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ atau ‘pungkasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Safar.

Mereka yang perhatian dengan rebo wekasan berkeyakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, atau bencana, dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Sumber Referensi yang kami jumpai yang mengajarkan aqidah ini adalah kitab Kanzun Najah karya Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds. Salah satu tokoh sufi, murid Zaini Dahlan. Dalam buku tersebut, dia menyatakan di pasal: Hal-hal yang Dianjurkan ketika bulan safar,

اعلم…أن مجموع الذي نقل من كلام الصالحين كما يعلم مما سيأتي أنه ينزل في آخر أربعاء من صفر بلاء عظيم، وأن البلاء الذي يفرِّق في سائر السنة كله ينزل في ذلك اليوم، فمن أراد السلامة والحفظ من ذلك فليدع أول يوم من صفر، وكذا في آخر أربعاء منه بهذا الدعاء؛ فمن دعا به دفع الله سبحانه وتعالى عنه شرَّ ذلك البلاء. هكذا وجدته بخط بعض الصالحين

Ketahuilah bahwa sekelompok nukilan dari keterangan orang shaleh – sebagaimana nanti akan diketahui – bahwa pada hari rabu terakhir bulan safar akan turun bencana besar. Bencana inilah yang akan tersebar di sepanjang tahun itu. Semuanya turun pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan dijaga dari bencana itu, maka berdoalah di tanggal 1 safar, demikian pula di hari rabu terakhir dengan doa yang sama. Siapa yang berdoa dengan kalimat itu maka Allah akan menyelamatkannya dari keburuhan musibah tersebut. Inilah yang aku temukan dari tulisan orang-orang shaleh.

Selanjutnya, penulis menyebutkan beberada doa yang dia ajarkan. (Kanzun Najah, hlm. 49).

Sebagaimana dalam tatanan masyarakat jawa ada orang yang gandrung dengan klenik jawa, diantara penganut agama islam juga ada yang gandrung dengan klenik ’islam’. Yang tentu saja, bukan bagian dari ajaran islam. Hanya saja dibumbuhi dengan istilah-istilah islam dan dilengkapi dengan berbagai amalan bid’ah yang sama sekali tidak ada tuntunannya. Karena sama-sama klenik, tidak ada beda antara klenik jawa dengan klenik ’islam’, keduanya bersumber dari tahayul dan khurafat. Celakanya, keyakinan semacam ini berkembang subur di aliran sufi.

Untuk itu, jangan karena semata ditulis dalam buku berbahasa arab, kemudian itu menjadi mutlak benar. Ajaran klenik bagian yang dikembangkan dan dilestarikan di aliran sufi, dan oleh beberapa tokohnya, keyakinan ini dibukukan.

Tahun Baru yang Mengerikan

Jika kita berkeyakinan, akan ada bencana besar yang menimpa umat manusia di malam tahun baru disebabkan banyaknya dosa dan maksiat, maka layak kita benarkan. Karena sebab terbesar datangnya musibah yang menimpa manusia adalah dosa dan maksiat yang menimpa mereka.

Allah tegaskan dalam al-Quran,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Apapun musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan perbuatan maksiat yang kalian lakukan.” (QS. As-Syura: 30)

Sudah menjadi rahasia umum, malam tahun baru menjadi salah satu momen paling rame melakukan pesta zina. Tidak salah jika kita sebut, hari zina internasional. Inilah yang sejatinya lebih mengerikan. Acara maksiat, tanpa ada penanganan serius dalam mengatasinya.

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلاَ ظَهَرَتِ الْفَاحِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ

“Jika perbuatan kekejian sudah merebak dan dilakukan dengan terang-terangan di tengah-tengah masyarakat, maka Allah akan menimpakan kehancuran kepada mereka.” (HR. Hakim 2577 dan dinyatakan oleh Ad-Dzahabi: Sesuai syarat shahih Muslim)

Allahu Akbar, bukankah ini ancaman yang sangat menakutkan. Gara-gara perbuatan mereka yang tidak bertanggung jawab itu, kemudian menjadi sebab Allah menimpakan berbagai bencana yang membinasakan banyak manusia. Tahun baru telah menyumbangkan masalah besar bagi masyarakat.

Ini yang seharusnya kita takutkan. Allah datangkan bencana disebabkan maksiat. Bukan rebo wekasan hasil tahayul orang sufi. Allah tidak menciptakan hari rebo terakhir di bulan safar sebagai sumber sial. Namun dosa dan maksiat yang dilakukan manusia, itulah sumber sial dan malapetaka.

Kaum muslimin, perbanyaklah memohon ampunan kepada Allah. Kita ingat kisah Nabi Musa ‘alaihis salam yang berdoa memohon ampun kepada Allah, karena kelancangan yang dilakukan kaumnya dengan menyembah anak sapi.

وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلًا لِمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ

Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang BODOH di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf: 155)

Berusahalah untuk memperbanyak istighfar kepada Allah. Memohon ampunan kepada-Nya. Semoga dengan banyaknya istigfar yang kita ucapkan di malam zina ini, Allah berkenan mengampuni kita. Sebagaimana Musa memohon ampunan kepada Allah, disebabkan ulah kaumnya yang bodoh, yang mengundang murka Allah.

Yaa Allah.., akankah Engkau membinasakan kami disebabkan ulah orang-orang BODOH di malam tahun baru ini?

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

Artikel ini didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
  • Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur

🔍 Tulisan Insya Allah Dalam Bahasa Arab, Membaca Al Quran Saat Haid, Akhwat Syiah, Tarif Pengobatan Ustad Danu, Pria Minum Susu Wanita, Nabi Isa Vs Nabi Muhammad

Visited 90 times, 1 visit(s) today

QRIS donasi Yufid