Kontemporer

Mengonsumsi Vitamin Pemutih Kulit, Apakah Termasuk Mengubah Ciptaan Allah?

السؤال

ما حكم استخدام كريمات أو خلطات مكونة من عدة كريمات لتفتيح مناطق من الجسم علمًا بأن هذي المناطق كانت فاتحة ومع مرور الزمن تغيّر لونها ، وهل يجوز إني أستخدم اقراص فيتامين ( سي ) لنضارة الجسم ؟

Pertanyaan:

Apa hukum menggunakan krim atau formula yang terdiri dari berbagai krim untuk memutihkan bagian-bagian tertentu dari tubuh, karena bagian-bagian ini dulunya putih, akan tetapi seiring berjalannya waktu warnanya berubah. Bolehkah saya menggunakan tablet vitamin C untuk peremajaan kulit?

Jawaban:

الجواب

.الحمد لله

:أولا

تغيير لون البشرة من السواد إلى البياض .. بالكريمات أو مستحضرات التجميل ونحوها ، لا حرج فيه ، إذا كان التغيير مؤقتاً ، وأما إذا كان تغيير لون البشرة .. على وجه الدوام فلا يجوز ، سواء كان عن طريق العمليات الجراحية ، أو غير ذلك من الوسائل ؛ لأن ذلك من تغيير خلق الله تعالى

Segala puji hanya bagi Allah.

Pertama, bahwa perubahan warna kulit yang gelap menjadi cerah dengan krim atau formula kosmetik lainnya tidak mengapa jika perubahannya hanya sementara. Namun jika perubahan kulitnya permanen, maka tidak boleh, baik dengan cara operasi plastik atau cara lainnya, karena hal tersebut termasuk mengubah ciptaan Allah Subḥānahu wa Ta’āla.

سئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله : ما حكم الكريمات المبيضة للبشرة هل فيها بأس بالنسبة للمرأة؟

فأجاب رحمه الله تعالى: ” أما إذا كان تبييضاً ثابتاً، فإن هذا لا يجوز؛ لأن هذا يشبه الوشم والوشر والتفليج ، وأما إذا كان يبيض الوجه في وقت معين ، وإذا غسل زال : فلا بأس به ” انتهى من ” فتاوى نور على الدرب ” .

Syeikh Ibnu Utsaimin raẖimahullahu taʿalā pernah ditanya, “Apa hukum krim pemutih kulit, bolehkah dipakai oleh wanita?”

Beliau raẖimahullahu taʿalā menjawab, “Jika putihnya permanen, maka tidak boleh, karena ini serupa dengan perubahan dengan tato, mengikir atau menjarangkan gigi untuk kecantikan. Adapun jika wajahnya menjadi putih untuk sementara waktu, jika dicuci jadi hilang, seperti ini tidak mengapa. Selesai kutipan dari Fatāwā Nūr ʿAlā ad-Darbi.

وسئل أيضاً رحمه الله: ” ظهرت مؤخرا أدوية تجعل المرأة السمراء بيضاء ، فهل تعاطيها أو تعاطي مثل هذه الأدوية حرام ، من باب تغيير الخلقة ؟ 

Beliau raẖimahullahu taʿalā juga ditanya, “Akhir-akhir ini muncul obat yang membuat wanita putih bersih, apakah mengonsumsi obat semacam ini terlarang karena mengubah ciptaan Allah?

فأجاب رحمه الله تعالى : نعم هو حرام ، ما دام يغير لون الجلد تغييراً مستقراً ، فإنه يشبه الوشم وقد ( لعن النبي صلى الله عليه وسلم الواشمة والمستوشمة ) .

Beliau raẖimahullahu taʿalā menjawab, “Iya, haram jika mengubah warna kulit secara permanen karena itu serupa dengan perubahan dengan tato yang mana Nabi sallallāhu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang mentato dan minta ditato.

أما إذا كان لإزالة عيب كما لو كان في الجلد شامة سوداء مشوهه ، فاستعمل الإنسان ما يزيلها : فإن هذا لا بأس به … ” انتهى من “فتاوى نور على الدرب” .

Tapi jika untuk menghilangkan aib misalkan ada tahi lalat hitam yang mengganggu kemudian dia menggunakan sesuatu untuk menghilangkannya, ini tidak mengapa. Selesai kutipan dari Fatāwā Nūr ʿAlā ad-Darbi.

:ثانيا

يُعد فيتامين ( ج ) أو ( c ) من أهم الفيتامينات التي يحتاج إليها الجسم لتكوين الأوعية الدموية والغضاريف ، والعضلات والكولاجين في العظام .

وحيث إن الجسم لا يُفرز فيتامين ( ج ) ؛ فإن الإنسان يحتاج إلى الحصول عليه من نظامه الغذائي .

كما يتوفر فيتامين ( ج ) في المكملات الغذائية المتناولة عن طريق الفم ، وعادة ما تكون بشكل كبسولات وأقراص قابلة للمضغ .

ولا حرج في استخدام أقراص فيتامين ( ج ) لنضارة الجسم ، وليس ذلك من تغيير خلق الله في شيء.

Kedua, bahwa vitamin C adalah salah satu vitamin yang paling dibutuhkan tubuh karena memiliki kandungan-kandungan yang dibutuhkan darah, tulang dan otot dan kolagen dalam tulang. Karena badan seseorang tidak memproduksi vitamin C sendiri maka perlu untuk mendapatkannya dari asupan makanan. Misalnya, vitamin C dipenuhi dari suplemen makanan yang masuk melalui mulut yang biasanya berupa kapsul atau pil yang bisa di lumat. Jadi, tidak mengapa mengonsumsi pil vitamin C untuk peremajaan kulit dan sama sekali tidak termasuk mengubah ciptaan Allah.

والأصل في استخدام هذه الفيتامينات، ونحوها من الأغذية والأدوية: الإباحة ، بشرط ألا يكون في ذلك ضرر على الجسم ، ويرجع في ذلك إلى الأطباء المتخصصين .

وقد ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال :  لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ  رواه الحاكم ( 2 / 57 – 58 ) وقال صحيح الإسناد على شرط مسلم .

.والله أعلم

Hukum asal mengonsumsi berbagai vitamin dan sejenisnya baik berupa makanan dan obat adalah boleh, kecuali jika membahayakan badan, dan ini perlu dikonsultasikan dengan dokter spesialis. Karena ada sebuah hadis sahih dari Nabi sallallāhu ‘alaihi wa sallam:

لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ 

“Tidak boleh mencelakai sendiri atau orang lain.”

Hadis riwayat al-Hakim 2/57-58 dan beliau berkata bahwa sanadnya sahih menurut syarat Muslim.

Allāhua’alam.

Sumber:

https://islamqa.info/ar/answers/296911/حكم-استخدام-اقراص-فيتامين-ج-لنضارة-الجسم

https://islamqa.info/ar/downloads/answers/296911

PDF Artikel

***

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk AndroidDownload Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

REKENING DONASI:

BANK SYARIAH INDONESIA
7086882242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)

🔍 Dalil Puasa Nisfu Sya Ban, Anjuran Puasa Rajab, Apakah Doa Bisa Merubah Takdir, Cara Menghilangkan Sedih Menurut Islam, Dosa Meninggalkan Sholat Wajib, Suami Istri Sholat Berjamaah

QRIS donasi Yufid