Bid'ah, FIKIH, Pernikahan

Bulan Pantangan untuk Menikah

tanggal dan hari baik menikah

Dilarang Menikah di bulan Shafar?

Assalamu’alaikum,,,ustadz,insyaAllah sya akan menikah pada tanggal 27 Desember tahun ini, namun ada halangan tentang mitos ny dari masyarakat dan keluarga menikah di bulan safar itu tidak baik,bagaimana menanggapi ny,apakah harus di tunda pernikahan nya?mohon pencerahannya…!!!

Dari: Andi H.buku fikih halal haram dalam islam

Jawaban:

wa alaikumus salam

Mengenal Bulan Shafar

Kata: shafar [arab: صفر] dalam bahasa arab artinya nol. Orang arab menyebut angka nol dengan shifrun. Mereka menyebut rumah yang kosong (karena ditinggal pergi penghuninya) dengan sebutan: ash-fa-rat Ad-Dar [arab: اصفرت الدار], artinya rumah yang kosong. Karena pada bulan inilah masyarakat jahiliyah melai mengadakan perjalanan jauh dalam rangka perang, setelah sebelumnya dilarang perang di bulan Muharram.

(http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=27755)

Masyarakat Jahiliyah dan Bulan Shafar

Ada dua sikap menyimpang yang dilakukan masyarakat jahiliyah terhadap bulan shafar,

Pertama, masyarakat jahiliyah sering menjadikan bulan shafar sebagai pengganti kesucian bulan Muharram.

Apabila mereka terdesak melakukan perang di bulan Muharram, mereka mengganti kesucian bulan Muharram karena berperang tersebut dengan bulan Shafar. Kebiasaan ini disebut an-Nasi’ (menunda). (al-Qamus al-Fiqh, hal. 351).

Allah mencela keras sikap mereka ini, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an, Allah berfirman

إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ

“Sesungguhnya menunda bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan sikap menunda-nunda itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah.” (QS. At-Taubah: 37)

Kedua, masyarakat jahiliyah berkeyakinan bahwa bulan shafar merupakan bulan sial. Mereka tidak berani mengadakan acara penting di bulan ini. Ketika islam datang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghapus keyakinan ini.

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ، وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada thiyaroh, tidak ada shafar, dan tidak ada hammah.” (HR. Bukhari 5707 dan Muslim 2220)

Keterangan:

Salah satu diantara makna ‘tidak ada shafar’ adalah tidak ada keyakinan sial karena bulan shafar.

Ibnu Rajab mengutip menjelaskan,

أن أهل الجاهلية كانوا يستيشمون بصفر ويقولون: إنه شهر مشئوم فأبطل النبي صلى الله عليه وسلم ذلك

”Bahwa masyarakat jahiliyah berkeyakinan sial terhadap bulan shafar. Mereka mengatakan, shafar adalah bulan sial. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghapus keyakinan ini.” (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 74).

Akan tetapi sangat disayangkan, ternyata keyakinan semacam ini masih dilestarikan oleh kaum muslimin. Ketika Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menghapuskannya sejak 15 abad silam, masih ada pengikut beliau yang melestarikannya.

Semoga Allah melindungi kita dari keyakinan yang menyimpang dari ajaran-Nya.

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembinawww.KonsultasiSyariah.com)

Artikel ini didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
  • DONASI hubungi: 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening:
    BANK SYARIAH INDONESIA
    7086882242
    a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)
  • Keterangan lebih lengkap: Peluang Menjadi Sponsor dan Donatur

🔍 Pertanyaan Tentang Murabahah, Ucapan Amin Yang Benar, Sholat Magrib Di Waktu Isya, Menelan Air Mani Suami, Ebook Muslim, Download Video Doa Sesudah Sholat

QRIS donasi Yufid