Dajjal Menghidupkan Orang Mati
Apakah dajjal akan menghidupkan orang mati yang telah dikubur? Karena saya pernah mendengar, dia bisa menghidupkan orang mati.Lalu bagaimana nasib orang tua kita yg telah mati. Mohon pencerahannya.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Pertama, bahwa tidak ada satupun yang bisa memberi nyawa kecuali Allah. Karena Dialah satu-satunya Dzat yang Menghidupkan sesuatu yang mati, termasuk membangkitkan kembali orang yang telah mati.
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Yang demikian itu, karena Sesungguhnya Allah, Dialah al-Haq dan Sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. Al-Hajj: 6 – 7).
Karena itu, tidak ada satupun makhluk yang memiliki kemampuan ini, kecuali mereka yang Allah jadikan perantara untuk menghidupkan orang mati dengan izin-Nya, seperti Nabi Isa ’alaihis salam.
Kedua, bahwa Dajjal datang kepada umat manusia mengaku dirinya tuhan, dan memaksa mereka untuk menjadi pengikutnya. Untuk mensukseskan dakwahnya, dia membuktikan kepada masyarakat dengan berbagai kesaktiannya, bahwa dirinya tuhan. Di antaranya, dia mengaku bisa membangkitkan orang mati dari kuburan.
Dan sejatinya ini hanya tipuan Dajjal. Dia mengaku mampu membangkitkan orang mati yang sudah dikubur. Dan Dajjal menampakkan kemampuan ini dengan bantuan setan. Karena setan dan Dajjal memiliki satu misi yang sama.
Dalam hadis dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan beberapa tipuan Dajjal,
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ.
“Di antara fitnah Dajjal, dia menawarkan seorang Arab badui, ‘Renungkan, sekiranya aku bisa membangkitkan ayah ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu?’ Laki-laki arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah 2 setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya. Keduanya berpesan, ‘Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’” (HR. Ibnu Majah 4077, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jaami’us Shogir).
Karena itu, pemahaman bahwa Dajjal akan menghidupkan semua orang yang telah dikubur, kemudian mendakwahi mereka dan mengajak mereka untuk menjadi pengikutnya, ini pemahaman yang salah. Karena Dajjal tidak mampu membangkitkan orang yang telah dikubur.
Ketiga, dalam keterangan yang lain, Dajjal mampu menghidupkan orang yang telah dia bunuh dengan izin Allah. Hanya saja, kemampuan ini bersifat terbatas. Dalam arti, hanya terjadi dalam satu kasus saja.
Dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang Dajjal. Salah satu yang beliau ceritakan,
يَأْتِى الدَّجَّالُ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ الْمَدِينَةِ ، فَيَنْزِلُ بَعْضَ السِّبَاخِ الَّتِى تَلِى الْمَدِينَةَ ، فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ وَهْوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ ، فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِى حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – حَدِيثَهُ ، فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ ، هَلْ تَشُكُّونَ فِى الأَمْرِ فَيَقُولُونَ لاَ . فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ فَيَقُولُ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ فِيكَ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّى الْيَوْمَ . فَيُرِيدُ الدَّجَّالُ أَنْ يَقْتُلَهُ فَلاَ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ
“Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah. Lalu ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya, dan ia adalah di antara manusia terbaik, dia berkata, ‘Saya bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang telah diceritaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Kemudian Dajjal mengatakan, ‘Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?’
‘Tidak’. Jawab mereka.
Dajjal pun membunuh orang ini kemudian menghidupkannya.
Orang tersebut mengatakan, ’Demi Allah, pada hari ini aku semakin yakin bahwa kamu dajjal.’ Lantas Dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak mampu membunuhnya.” (HR. Bukhari 7132)
Dalam riwayat lain, terdapat keterangan tambahan,
قَالَ: فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُؤْشَرُ بِالْمِئْشَارِ مِنْ مَفْرِقِهِ حَتَّى يُفَرَّقَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ، قَالَ: ثُمَّ يَمْشِي الدَّجَّالُ بَيْنَ الْقِطْعَتَيْنِ، ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: قُمْ، فَيَسْتَوِي قَائِمًا، قَالَ: ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: أَتُؤْمِنُ بِي؟ فَيَقُولُ: مَا ازْدَدْتُ فِيكَ إِلَّا بَصِيرَةً، قَالَ: ثُمَّ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَا يَفْعَلُ بَعْدِي بِأَحَدٍ مِنَ النَّاسِ
Lalu Dajjal memerintahkan agar orang itu digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri utuh. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin yakin tentang siapa kamu.’
Setelah itu orang itu berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ (HR. Muslim 2938).
Anda bisa perhatikan pernyataan pemuda itu, setelah dia dibangkitkan oleh Dajjal, ’Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku’ artinya, kemampuan ini hanya terbatas untuk kasus orang itu.
Keempat, andai semua orang yang telah dikuburkan itu dibangkitkan Dajjal, tentu mereka justru akan menjadi musuh-musuh Dajjal dan beriman kepada Allah. Karena ketika mereka meninggal dan memasuki alam barzakh, mereka bercita-cita bisa hidup kembali untuk memperbaiki imannya dan memperbanyak amalnya.
Allah menceritakan harapan para penghuni kubur,
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ . لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
- DONASI hubungi: 087 882 888 727
- Donasi dapat disalurkan ke rekening:
BANK SYARIAH INDONESIA
7086882242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)
🔍 Suami Minum Asi Istri, Acara 7 Bulanan Dalam Islam, Foto Orang Berjenggot, Undangan Kitan, Doa Tahun Baru Muharram, Bahaya Erep Erep