SEJARAH ISLAM

Kisah Dusta Ibnu Hajar dan Batu

kisah dusta ibnu hajar dan batu

Look River Stone @Unsplash

Benarkah Kisah Ibnu Hajar dan Batu?

Ada seorang dai nasional menyebutkan kisah perjalanan belajar al-Hafidz Ibnu Hajar. Kata sang dai, dulunya al-Hafidz ini orang yang bodoh. Lalu beliau melihat air yang bisa melubangi abtu, akhirnya beliau kembali semangat belajar dan berhasil jadi ulama besar. Apakah itu benar?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Orang jawa menyebut ilmu gothak-gathik mathuk… diutak-atik, cocok. Memang secara bahasa, Hajar [الحجر] artinya batu. Kita mengenal kata Hajar Aswad, artinya batu hitam.

Terkait penamaan Ibnu Hajar, benarkah itu karena peristiwa beliau melihat batu yang lubang karena tetesan air?

Kita akan melibat biografi beliau,

Nama asli beliau adalah Ahmad. Selanjutnya beliau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Hajar.

Nasab beliau, Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Hajar, al-Kinani.

Beliau bergelar Syihabuddin, kunyah beliau Abul Fadhl, dan beliau dinisbahkan dengan al-‘Asqalani. ‘Asqalani adalah nisbat kepada ‘Asqalan’, sebuah kota yang masuk dalam wilayah Palestina, dekat Ghazah.

Mengingat keunggulan beliau dalam masalah hadis melebihi lainnya, beliau digelari al-Hafidz. Beliau lahir di Mesir pada bulan Sya’ban 773 H, namun tanggal kelahirannya diperselisihkan. Beliau tumbuh di sana dan termasuk anak yatim piatu, karena ibunya wafat ketika beliau masih bayi, kemudian bapaknya menyusul wafat ketika beliau masih kanak-kanak berumur empat tahun.

Ketika wafat, bapaknya berwasiat kepada dua orang ‘alim untuk mengasuh Ibnu Hajar yang masih anak-anak. Dua orang itu adalah Zakiyuddin al-Kharrubi dan Syamsuddin Ibnul Qaththan al-Mishri.

Mengapa beliau lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Hajar?

حجر- نسبة على ما قبل إلى جدّ من أجداده كان ملازما للصمت فشبّه بالحجر

Hajar adalah nisbah ke salah satu kakeknya sebelumnya. Beliau (sang kakek) orang yang sangat pendiam sehingga disamakan seperti batu. (Syadzarat ad-Dzahab, 10/542).

Berdasarkan keterangan di atas, penamaan al-Hafidz Ibnu Hajar, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kisah batu yang disampaikan sang ustad.. ini hanya dongeng yang tidak pernah ada sanadnya.

Memotivasi jamaah untuk belajar, bukan hal yang terlarang. Namun menyampaikan kisah palsu ketika kajian, itu pembodohan.

Semoga Allah membimbing kita untuk belajar kepada guru yang baik.

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
  • KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989

🔍 Doa Agar Mimpi Basah, Hukum Rebonding Dan Smoothing Dalam Islam, Bacaan Ruqyah Syar'i, Kalalah, Indahnya Surga Allah Swt, Amalan Setelah Sholat

QRIS donasi Yufid