Ramadhan, Sholat

Begini Cara Shalat Idul Fitri di Rumah

syarat jadi imam shalat

Ilustrasi, Istanbul Turkey @unsplash

Begini Cara Shalat Idul Fitri di Rumah

Bismillaah, tolong ustadz kalo bisa ada pembahasan pelaksanaan sholat id Fitri jika dikerjakan di rumah masing-masing. Syukron wajazakallah khoir, ustadz

Bpk Bagus Bintang Sukarno

Jawaban:

Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah wa ba’du.

Sebelumnya perlu kita ketahui, bahwa pandemi virus Corona, tergolong uzur boleh tidak melaksanakan sholat id di lapangan. Kita sadari ini karena, sholat Jumat di masjid yang wajib berdasarkan kesepakatan seluruh ulama (Ijma’) saja, bisa gugur karena adanya wabah ini, apalagi sholat id yang hukum wajibnya masih diperselisihkan ulama. Lebih-lebih lagi, sholat id di lapangan yang hukumnya sunah. Alhamdulillah kita masih bisa melaksanakan sholat id di rumah.

Baca juga:

Hukum Shalat Idul Fitri Di Rumah

Tentang tata cara shalat id di rumah, sebenarnya tak ada beda dengan cara sholat idul fitri pada saat kondisi normal. Kecuali pada khutbah id, apakah tetap ada atau tidak.

Berikut ini tata cara shalat id di rumah yang kami susun berdasarkan urutan:

[1] Lakukan sunah-sunah sebelum sholat id, diantaranya:

– Mandi sebelum sholat id.

Para ulama menyimpulkan sunah berdasarkan qiyas dengan sholat Jumat, yang sama-sama berupa sholat dengan konsentrasi jama’ah yang banyak, kemudian keduanya adalah sholat hari raya, sholat id hari raya tahunan, sholat Jumat hari raya pekanan.

– Makan kurma jumlah ganjil, atau sarapan seadanya terlebih dahulu.

Dalilnya adalah hadis dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ …. وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا.

“Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tidaklah berangkat melakukan sholat Iedul Fitri sampai makan beberapa butir kurma… Beliau makan kurma sejumlah ganjil. (HR. Bukhori)

[2] Waktu pelaksanaan sholat id

Sholat id tergolong ibadah yang memiliki waktu longgar (muwassa’). Waktunya terbentang mulai waktu syuruq, yaitu sekitar 15 menit setelah matahari terbit. Dan berakhir saat matahari tepat di atas kepala; sebelum waktu zawal/dhuhur.

[3] Dilakukan sebanyak dua rakaat

Sebagaimana riwayat dari sahabat Anas bin Malik, dan difatwakan oleh Lajnah Da-imah (Lembaga Fatwa), Saudi Arabia.

(Lihat : Majmu’ Fatawa Al-Lajnah Ad-Da-imah, 8/306)

[4] Berniat sholat id

Cukup di dalam hati saja. Karena tidak ada riwayat dari para sahabat yang menerangkan lafadz niat.

Caranya dengan mengetahui bahwa sholat kita ini adalah sholat idul fitri, sudah cukup. Tidak perlu melafadzkan niat di lisan.

[5] Bertakbir 7 kali di raka’at pertama, dan 5 kali di raka’at kedua

Tidak ada dzikir khusus di sela-sela takbir. Jika ingin membaca dzikir silahkan, berdzikir apa saja.

Ada perbedaan pendapat ulama tentang cara menghitung takbir-takbir di atas; Yang jelas, untuk takbir 5 kali di raka’at kedua, para ulama sepakat bahwa takbir perpindahan raka’at (takbir intiqol) tidak masuk ke dalam hitungan 5 tersebut.

Namun terjadi perselisihan ulama terkait takbiratul ihram apakah termasuk 7 takbir di rakaat pertama, diantaranya;

  • Ada yang berpandangan 7 takbir tersebut sudah termasuk takbiratul ihram.
    Pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad, juga secara tegas diterangkan dalam riwayat dari sahabat Ibnu Abbas.
  • Ada yang berpandangan 7 takbir itu tidak termasuk takbiratul ihram. Ini pendapat Imam Syafi’i.

Yang tepat wallahua’lam: keduanya boleh diamalkan.

Sebagaimana keterangan dari Imam Ibnu Rajab rahimahullah berikut,

ورجح هذا ابن عبد البر وجعله من الاختلاف المباح كأنواع الأذان و التشهدات ونحوهما

“Ibnu Abdil Bar memandang ini rajih (kuat). Beliau menjadikan perbedaan riwayat tentang jumlah takbir zawaid di raka’at sholat id, sebagai perbedaan yang mubah (artinya boleh memilih), sebagaimana macam-macam lafad azan dan bacaan tasyahhud.” (Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhori, 9/86)

[6] Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram, sebelum takbir zawaid

Takbiratul ihram adalah takbir pembuka shalat.

Takbir zawaid adalah takbir tambahan / takbir setelah takbiratul ihram dan setelah takbir perpindahan raka’at).

[7] Mengangkat tangan setiap kali takbir

Diqiyaskan dengan anjuran mengangkat tangan saat takbir sholat jenazah. Berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma. Karena keduanya adalah sama-sama takbir berulang dalam sholat posisi berdiri.

[8] Membaca surat Al-Fatihah

Ini bersama takbiratul ihram, termasuk rukun sholat id, sebagaimana yang berlaku pada semua sholat.

[9] Membaca surat setelah bacaan Al-fatihah

Disunahkan membaca surat Al-A’la di raka’at pertama dan Al-Ghosyiah di raka’at kedua.

Atau membaca surat Qof di raka’at pertama kemudian surat Al-Qomar pada raka’at kedua.

Jika kesulitan membaca surat-surat di atas, boleh membaca surat atau ayat Al-Qur’an apapun yang mudah menurutnya.

[10] Menyempurnakan raka’at dengan ruku’ – sujud dll, sebagaimana sholat kita pada umumnya

[11] Salam

[12] Adakah khutbah?

Tidak perlu khutbah. Sebagaimana yang dilakukan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu saat beliau melaksanakan sholat id di rumah bersama keluarga dan budak-budak beliau. Beliau melaksanakan sholat id dua raka’at dengan tanpa khutbah setelahnya. Ini juga difatwakan oleh Al-Lajnah Ad-Da-imah, Saudi Arabia, dan dipilih oleh Dewan Fatwa Al-Irsyad, Indonesia.

(Lihat : Majmu’ Fatawa Al-Lajnah Ad-Da-imah jilid 8, hal.306 dan Fatwa Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad No 029/DFPA/IX/1441)

Sekian.

Wallahua’lam bish showab.

******

Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori, Lc
(Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta dan Pengasuh Situs thehumairo.com)

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

  • REKENING DONASI :
    BANK SYARIAH INDONESIA
    7086882242
    a.n. YAYASAN YUFID NETWORK (Kode BSI: 451)

🔍 Dzikir Dan Solawat, Asal Usul Pocong, Arti Mimpi Bertemu Kekasih, Perhitungan Jodoh Menurut Islam, Meninggalkan Shalat, Sejarah Nabi Isa Menurut Islam

QRIS donasi Yufid