المشكلات الأسرية وأثرها على الأطفال
Oleh:
Adnan bin Salman ad-Duraiwisy
عدنان بن سلمان الدريويش
المشكلات الأسرية أمرٌ طبيعي جدًّا، ولا يوجد أسرة في هذا الكون لا تُعاني منَ المشاكل الأسرية والخلافات الزوجية، فلا يُمكن العيش ضمن حياة طبيعية وسعيدة فقط، بل يوجد بعض الاختلافات بينَ أفراد الأسرة، وخاصةً بينَ الزوجين، ويعود السبب في ذلك إلى أن كل فرد في هذا العالم يمتلك شخصية وطبع مُعين منَ الممكن ألا يتوافق معَ الطرف الآخر في أمرٍ ما.
Masalah-masalah dalam keluarga merupakan perkara yang normal sekali. Tidak ada rumah tangga di alam semesta ini yang tidak mengalami masalah keluarga dan perselisihan suami-istri. Tidak mungkin seseorang selalu hidup dalam kehidupan yang normal dan bahagia saja, tetapi pasti akan ada beberapa perselisihan antara anggota keluarga, terlebih lagi antara suami dan istri. Sebab dari hal ini merujuk pada faktor bahwa setiap pribadi di dunia ini pasti memiliki karakter dan tabiat tertentu, yang bisa jadi tidak selaras dengan tabiat orang lain dalam suatu hal.
ولكن الخلافات الزوجية والأسرية تُصبح زائدة عن حدِّها إذا تَمَّ رفض الزوج للزوجة أو العكس، أو القيام بالتعنيف والسلوكيات غير الأخلاقية، والصراخ المستمر، والجو المليء بالتوتر، وخاصةً أمامَ الأطفال، فبعض الأسر تضع أطفالها في غرفة خاصة، ومن ثمَ يبدؤوا بالمشاكل ظنًّا منهم أن الأطفال لن يسمعوهم أو يراقبوهم، ولكن يحدث العكس دائمًا، فالطفل يتأثر كونهُ رقيقًا جدًّا، ولا يدرك حقيقة الخلاف الموجود بينَ والديه، فيبدأ بالبكاء والتوتر والقلق، ويُصاب ببعض الاضطرابات إذا استمرت هذه المشاكل أمامَ عينيه.
Namun, perselisihan suami-istri dan rumah tangga menjadi melewati batas jika suami menjadi berpaling dari istrinya atau sebaliknya, atau terjadi kekerasan dan sikap-sikap yang tidak mencerminkan akhlak terpuji, teriakan dan bentakan selalu terjadi, dan suasana rumah tangga penuh dengan ketegangan, terlebih lagi jika itu terjadi di depan anak-anak.
Sebagian keluarga menempatkan anak-anaknya di ruangan khusus, lalu mereka mulai membahas masalah-masalah mereka, dengan sangkaan bahwa anak-anak tidak dapat mendengar atau mengawasi mereka. Namun, yang selalu terjadi justru sebaliknya. Anak akan terpengaruh oleh perselisihan itu, karena ia masih memiliki hati yang lemah lembut dan tidak memahami hakikat perselisihan yang terjadi antara kedua orang tuanya, sehingga ia akan mulai menangis, ketakutan, tegang, dan mengalami beberapa goncangan mental jika masalah-masalah ini terus berlanjut di depan kedua matanya.
وللأسف فهذه المشاحنات تؤثر تأثيرًا سلبيًّا شديدًا على أكثر الأطفال، وقد يمتد هذا التأثير ويستمر مع الطفل في حياته المستقبلية، ومن هذه الآثار:
• نوبات التوتر والقلق: عندما ينشأ الأطفال في بيئة جدلية محاطة بالمشاكل بين الأبوين، فإنه من الممكن أن يصاب بحالة من الاضطراب العاطفي، وتبدأ العديد من الأسئلة بالتلاعب بعقل الطفل حول إذا ما كان والداه يحبانه، أو إن كانا سينفصلان، وماذا سيكون مصيرهم؟
• تأخر الأداء المدرسي: التوتر العاطفي الذي يصاب به الأطفال نتيجة المشاكل بين أبويهم، يجعل الأطفال مشتتين الانتباه نتيجة تفكيرهم في تبعات المشاكل الموجودة بالمنزل.
Namun, yang disayangkan adalah perselisihan-perselisihan ini memberi pengaruh negatif yang cukup berat terhadap mayoritas anak. Bahkan terkadang pengaruh tersebut terus berlanjut dan terbawa oleh anak dalam kehidupannya di masa depan. Di antara pengaruh-pengaruh ini adalah:
- Gangguan kecemasan dan ketakutan
Ketika anak tumbuh di lingkungan yang penuh perseteruan dan dikelilingi dengan masalah-masalah antara kedua orang tua, maka kemungkinan ia akan terkena gangguan emosi. Akan banyak pertanyaan yang akan memainkan akal anak-anak tentang apakah kedua orang tuanya mencintainya, bagaimana jika mereka berdua bercerai, dan bagaimana nasib mereka berdua, dan seterusnya.
- Keterlambatan belajar
Gangguan emosi yang dialami oleh anak-anak akibat masalah-masalah antara kedua orang tua mereka akan menyebabkan mereka tidak bisa fokus, karena mereka akan memikirkan akibat-akibat yang mungkin ditimbulkan oleh masalah-masalah yang terjadi di rumah.
• المشاكل النفسية: عندما تكون النزاعات شائعة في المنزل، سواء كان ذلك ما بين الزوجين، أو بين الأهل والأولاد، أو مزيجًا من النوعين، فكثيرًا ما يصاب الأطفال بالمشاكل النفسية.
• تأثيرات دائمة: فالأطفال الذين ينشؤون بين مشاكل الأبوين المتكررة، من المحتمل أن يتأثروا في مرحلة البلوغ، ويكونون أكثرَ عُرضة لخطر الاكتئاب، وتعاطي المخدرات والكحول، والقيام بالسلوكيات المعادية للمجتمع، مع مخاطر الفشل في العلاقات الشخصية والحياة المهنية حتى بعد تخطِّي سنِّ المراهقة.
• التعرف على رُفقاء السوء: في حال استمر النزاع بين الأبوين فترة طويلة، قد يندفع الطفل لمغادرة المنزل لأوقات طويلة، والتعرف على أصدقاء السوء.
- Gangguan-gangguan mental
Ketika perselisihan sering terjadi di rumah, baik itu antara suami dan istri, orang tua dan anak, atau kedua-duanya, maka seringkali anak-anak akan terkena gangguan-gangguan mental.
- Pengaruh negatif permanen
Anak-anak yang tumbuh di antara masalah-masalah kedua orang tua secara berulang-ulang kemungkinan akan terpengaruh hingga usia baligh, dan lebih mudah terpapar depresi, konsumsi narkoba dan alkohol, dan perilaku-perilaku yang menentang norma-norma di masyarakat. Selain itu, mereka akan terancam kegagalan dalam hubungan pribadi dan kehidupan kerja hingga setelah melewati usia remaja.
- Bergaul dengan teman-teman yang buruk
Ketika perselisihan antara kedua orang tua terus berlangsung dalam waktu yang lama, sering kali anak akan terdorong untuk meninggalkan rumah dalam waktu lama dan berkenalan dengan teman-teman yang buruk.
• الفشل العاطفي: حيث يكون الطفل قد كوَّن فكرة خاطئة عن الزواج وعن الحب، وربما يكون رافضًا لفكرة الزواج تمامًا، وهذا سيؤثر على حياته العاطفية، ويشعره بالنقص، بسبب العُقد النفسية التي تشكلت لديه حول هذا الموضوع.
• الفشل الأسري: في حال تزوَّج الطفل، فلن يكون لديه خبرة سابقة عن كيفية تشكيل وإنشاء عائلة سليمة وصحية وخالية من المشاكل، وقد يمارس نفس التصرفات المغلوطة التي قد تعلمها من أهله في أسرته ويقودها للدمار.
- Kegagalan emosional
Karena anak telah membangun pemikiran yang salah tentang pernikahan dan cinta, bisa jadi ia menjadi menolak sepenuhnya pemikiran tentang pernikahan. Ini tentu akan berpengaruh terhadap kehidupan emosionalnya, dan membuatnya merasa memiliki kekurangan disebabkan kerumitan emosi yang terbentuk dalam dirinya tentang perkara ini.
- Kegagalan rumah tangga
Ketika anak itu telah menikah, ia tidak mungkin memiliki pengalaman tentang bagaimana membangun dan memulai rumah tangga yang normal, sehat, dan bebas dari masalah-masalah. Bahkan bisa jadi dia akan melakukan perilaku-perilaku keliru yang sama yang telah ia pelajari dari keluarganya, lalu menggiring rumah tangganya menuju kehancuran.
ولهذه المشكلات أسباب يجب على الوالدين التنبه لها والابتعاد عنها، ومحاولة علاجها قبل أن تتفاقم وتزداد؛ ومنها:
• الصمت الزوجي، فقد يكون بسبب كثرة أعباء الزوج العملية والمالية ومتطلبات الحياء، أو من الزوجة لعدم قبولها له.
• تضخيم عيوب شريك الحياة، فلكل شخص عيوبه وإيجابياته مهما كان، لذا من الخطأ التركيز على عيوبه ونسيان حسناته.
• تدخُّل طرف ثالث في الحياة الزوجية تدخلًا سلبيًّا؛ كالوالدين أو الأقارب أو الأصدقاء، فيكون سببًا في نشوء المشكلات بين الزوجين.
• التقنية والأجهزة الإلكترونية، فبالرغم من إيجابياتها على الحياة بشكل عام، فإن لها آثارًا سلبية على الحياة الزوجية.
أسأل الله العظيمَ أن يُصلح لنا أنفسنا وأزواجنا وذريَّاتنا، ويُجملنا بالخلق الحسن وبالعمل الصالح، وصلى الله على سيدنا محمد.
Masalah-masalah ini tentu punya sebab-sebab yang harus diperhatikan dan dijauhi oleh kedua orang tua, dan mereka harus berusaha memadamkannya sebelum masalah-masalah ini semakin bergejolak dan bertambah besar. Di antara masalah-masalah ini adalah:
- Tidak ada komunikasi di antara suami-istri
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh banyaknya beban suami pada pekerjaan, keuangan, dan tuntutan-tuntutan hidup lainnya, atau dari pihak istri yang enggan menerima suaminya.
- Membesar-besarkan aib pasangan hidup
Setiap orang pasti punya kekurangan dan kelebihan, siapa pun itu. Oleh sebab itu, suatu kesalahan jika seseorang hanya berfokus pada kekurangan orang lain dan melupakan kelebihannya.
- Campur tangan yang bersifat negatif pihak ketiga dalam kehidupan rumah tangga, seperti dari kedua orang tua, kerabat, atau teman, sehingga ini menjadi sebab timbulnya masalah-masalah antara suami dan istri.
- Teknologi dan alat-alat elektronik
Meskipun hal ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan secara umum, tapi juga punya pengaruh-pengaruh negatif dalam kehidupan berumah tangga.
Saya memohon kepada Allah Ta’ala Yang Maha Agung agar memperbaiki diri, pasangan, dan keturunan kita, dan memperindah kita dengan akhlak yang terpuji dan amalan yang baik. Semoga salawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sumber:
https://www.alukah.net/المشكلات الأسرية وأثرها على الأطفال
🔍 Ziarah Kubur Bagi Wanita, Suami Minum Asi, Memotong Bulu Mata, Amalan Pagar Badan Dari Serangan Gaib, Asal Usul Syekh Siti Jenar